Aplikasi Menghitung Selamatan Orang Meninggal Secara Online

Petawisata.idAplikasi Menghitung Selamatan Orang Meninggal  – Bagi masyarakat Jawa, masih banyak tradisi yang masih dilestarikan hingga saat ini. Salah satunya adalah memberi penghormatan kepada orang yang sudah meninggal, salah satu bentuk tradisi hasil perpaduan agama Islam dan tradisi Jawa.

Biasanya di rumah almarhum akan diadakan doa bersama yang disebut tahlilan dengan mengundang tetangga. Tak hanya berdoa bersama, makanan dan minuman juga disediakan untuk disantap di tempat atau dibawa pulang.

Aplikasi Menghitung Selamatan Orang Meninggal 2023

Melaksanakan penyelamatan orang yang meninggal mempunyai tujuan yang baik, yaitu mendoakan orang yang sudah meninggal agar diampuni dosanya oleh Allah. Acara ini tidak dilakukan secara asal-asalan, namun ada cara menghitung keselamatan orang yang meninggal dengan menggunakan penanggalan Jawa.

Tentu saja kalender ini sangat berbeda dengan kalender umum yang biasa Anda gunakan. Nah, bagi Anda yang belum mengetahui cara menghitung keselamatan orang yang sudah meninggal, kami telah menyiapkan aplikasi atau kalkulator online untuk menghitungnya. mudah.

Anda tinggal memasukkan bulan dan tahun meninggal, lalu klik Lihat. Hasilnya akan muncul secara otomatis.

Rumus Mudah Menghitung Umur Orang Yang Meninggal

Dirangkum dari buku Upacara Adat Masyarakat Jawa karya Thomas Wiasa dan buku Matematika dalam Budaya terbitan Jardowaka, berikut waktu selamatan orang meninggal beserta rumus perhitungannya:

1. Geblag

Geblag merupakan acara seremonial yang dilakukan setelah pemakaman. Geblag sering juga disebut dengan Ngesur/Nyaur Tanah/Surtanah. Langkah untuk memastikannya menggunakan rumus Jisarji dan sebaiknya dilakukan saat itu juga.

2. Nelung Dina

Nelung dina adalah keselamatan setelah 3 hari kematian. Langkah-langkah penghitungan hari dan pasar menggunakan rumus lusarlu yaitu hari ke 3 dan pasar ke 3. Tujuannya untuk meningkatkan nafsu pada tubuh manusia bumi, api, air dan angin.

3. Mitung Dina

Mitung Dinaadalah keselamatan setelah tujuh hari kematian. Langkah menghitung hari dan pasaran menggunakan rumus Tusaro yaitu hari ke 7 dan pasaran ke 2. Tujuannya untuk memperbaiki kulit dan rambut.

4. Matangpuluh dina

Matangpuluh dina adalah keselamatan setelah 40 hari kematian. Langkah perhitungan hari dan pasaran menggunakan rumus alur yaitu hari kelima dan pasaran kelima. Tujuannya untuk memperbaiki bagian tubuh yang konon dititipkan kepada orang tua, seperti darah, daging, sumsum, tulang, dan otot.

5. Nyatus

Niat kita adalah keselamatan setelah 100 hari kematian. Langkah-langkah menghitung hari dan pasar menggunakan rumus perhitungan Rosarma yaitu Hari ke 2 dan Pasar 5. Maksudnya adalah untuk memperbaiki badan atau body.

6. Medhak Sibesan

Medhak Sibesan adalah keselamatan setelah satu tahun kematian. Langkah menghitung hari dan pasaran menggunakan rumus Patsarbat yaitu hari ke 4 dan pasaran ke 4. Maknanya memperingatkan tentang keamanan kulit daging dan seluruh isi lambung.

7.Mendhak pindho

Mendhak pindho adalah keselamatan dua hari setelah kematian. Langkah menghitung hari dan pasar menggunakan rumus Rosarpate yaitu hari ke 1 dan pasar ke 3. Tujuannya untuk menunjukkan bahwa semua organ tubuh dalam keadaan sehat kecuali tulang.

8. Nyewu

Nyewu adalah keselamatan setelah seribu hari kematian. Langkah perhitungan hari dan pasaran menggunakan rumus Naksara yaitu pasaran hari keenam dan pasaran kelima.

Tujuannya untuk menjaga keutuhan tubuh manusia, termasuk bau dan rasanya. Hingga menyatunya tubuh dengan bumi, yang disebut sebagai asal mula kehidupan manusia, terkonfirmasi.

Yang harus kita pahami adalah waktu dasar yang digunakan dalam penghitungan orang Jawa yang meninggal adalah menggunakan hari dalam penanggalan Jawa. Penghitungan waktu pada penanggalan Jawa berbeda dengan penanggalan biasa.

Waktu pada hari kerja setelah pukul 12.00 siang berubah hari ini. Dalam terminologi Jawa, pergantian hari terjadi setelah matahari terbenam atau sekitar pukul 18.00. Selain itu, jumlah hari dalam satu minggu menggunakan perhitungan Neptunus.

Jadi apa itu Neptu? Menurut Gunasmita dalam Kitab Primbon Jawa Serbaguna, neptu adalah angka yang digunakan untuk menghitung hari, hari pasar, bulan dan tahun dalam penanggalan Jawa. Setiap momen, baik hari, bulan, atau tahun, memiliki nilai yang berbeda-beda.

Neptu sangat penting dalam budaya Jawa. Hampir setiap pekerjaan atau kebutuhan memerlukan perhitungan ini, termasuk keselamatan orang mati.

Itulah sedikit penjelasan tentang aplikasi menghitung selamatan orang meninggal, semoga artikel tersebut dapat membantumu kapanpun dan dimanapun, terimakasih!

Leave a Comment