Petawisata.id – Persyaratan Umroh Terbaru – Bisa menunaikan umrah merupakan dambaan seluruh umat Islam di dunia. Setiap tahun, jutaan jamaah berduyun-duyun ke Tanah Suci untuk menunaikan umrah.
Namun dalam dua tahun terakhir, seluruh kegiatan umroh terpaksa terhenti karena adanya Covid-19. Akibatnya, jamaah yang dijadwalkan berangkat ke Arab Saudi ditunda demi kesehatan jamaah umrah.
Persyaratan Umroh Terbaru Yang Perlu Kamu Tahu!
Pada awal tahun 2023, pemerintah memutuskan untuk membuka kembali perjalanan umrah bagi masyarakat Indonesia. Tercatat pada 8 Januari 2023 dan 30 Juli 2023, Kementerian Agama mengizinkan jemaah umrah berangkat ke Tanah Suci.
Tentunya hal ini menjadi kabar gembira bagi seluruh umat Islam di Indonesia yang ingin menunaikan umrah setelah tertunda hampir dua tahun.
Namun perlu diingat, virus Covid-19 saat ini belum sepenuhnya hilang sehingga jamaah umrah yang ingin berangkat harus melewati persyaratan ketat. Kehadiran kegiatan haji umrah di masa pandemi Covid-19 saat ini mengharuskan jamaah umrah untuk tetap mematuhi aturan protokol kesehatan.
Dengan dibukanya kembali perjalanan umroh bagi masyarakat Indonesia, hal ini menandakan pentingnya melakukan persiapan terlebih dahulu dengan mengetahui syarat dan biaya umrah bagi calon jemaah umrah yang ingin berangkat pada tahun 2023. Nah simak penjelasan persyaratan yang diperlukan dan biaya perjalanan umrah. untuk tahun 2023 di bawah ini.
Syarat Umrah Tahun 2023
Berikut persyaratan yang harus dipatuhi jamaah haji pada tahun 2023, sesuai rekomendasi Kementerian Kesehatan Kerajaan Arab Saudi.
- Di bawah 65 tahun.
- Dia pasti sudah menerima dosis penuh vaksin COVID-19 yang diakui Organisasi Kesehatan Dunia.
- Anda menerima vaksin meningitis.
- Melampirkan hasil negatif PCR (maks 3 x 24 jam).
- Dapatkan Sertifikat Internasional Saudi (Kerajaan Arab Saudi [Tawakkalna]) yang bisa didapatkan
- melalui aplikasi PeduliLindungi.
- Terkait kebutuhan vaksin, Arab Saudi saat ini sudah menerima seluruh vaksin di Indonesia. Namun
- khusus penerima vaksin Moderna, AstraZeneca, Johnson & Johnson, dan Pfizer bisa langsung masuk
- ke Arab Saudi tanpa harus karantina. Penerima vaksin lain seperti Sinovac harus melakukan karantina di Arab Saudi selama dua hari tiga malam.
Hukum Menunaikan Umrah Bagi Jamaah
Selain persyaratan tersebut, ada juga ketentuan khusus bagi jemaah umrah sebelum keberangkatan, setibanya di Arab Saudi, dan sekembalinya ke Indonesia. Di bawah ini penjelasan lengkapnya.
Sebelum Pergi
Sebelum pemberangkatan, jamaah harus menyelesaikan vaksinasi dosis lengkap dan mendapatkan hasil RT-PCR negatif. Jamaah selanjutnya dijemput secara terpusat di Pondok Gedi Haji Haji selama 1 x 24 jam sebelum pemberangkatan untuk dilakukan pemeriksaan kesehatan.
Kemudian satu per satu jamaah haji akan menjalani pemeriksaan kesehatan yang bertujuan untuk memastikan kesehatan jamaah dengan pemeriksaan sertifikat vaksin yang masih berlaku dan tes RT-PCR secara bersamaan oleh laboratorium diakui yang diawasi oleh Kementerian Kesehatan.
Pada hari keberangkatan, jamaah akan menuju bandara bersama-sama. Jamaah akan diarahkan untuk masuk ke dalam pesawat melalui terminal VIP di Terminal 1 Bandara Soekarno-Hatta. Jamaah haji berangkat dengan penerbangan langsung yang seluruhnya termasuk jamaah haji tanpa penumpang umum.
Setibanya Di Kerajaan Arab Saudi
Ketika jamaah haji tiba di Arab Saudi, mereka akan diarahkan ke lokasi karantinanya. Jemaah umrah wajib karantina selama 3 hari, sesuai kebijakan pemerintah Arab Saudi. Selain itu, jemaah juga wajib menjalani tes PCR setelah menjalani karantina selama 48 jam.
Namun efektif 8 Maret 2023, pemerintah tidak lagi mewajibkan jemaah menjalani karantina dan tes PCR. Jumlah maksimal orang per kebijakan kamar hotel adalah dua orang. Makanan dari hotel akan disajikan dalam paket sesuai dengan peraturan Arab Saudi.
Durasi umrah berlangsung dari 9 hingga 12 hari, seperti pada umrah sebelumnya. Namun di masa pandemi saat ini, jemaah umrah diminta untuk selalu menjaga jarak dengan jemaah lainnya dan tetap memperhatikan protokol kesehatan.
Sebelum kembali ke Indonesia, jamaah harus menjalani tes RT-PCR lagi. Hanya jemaah dengan hasil PCR negatif yang diperbolehkan kembali ke Indonesia.
Jadi, selain mempersiapkan persyaratan umroh terbaru , persiapkan juga diri Anda jauh-jauh hari untuk sering menjaga kesehatan dengan menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dan selalu menerapkan protokol kesehatan. Sehingga pada hari pemberangkatan anda dalam keadaan sehat sehingga dapat menunaikan umrah dengan maksimal.